Kecukupan akan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan anak bisa diperhatikan pemberian berbagai asupan makanan yang bergizi. Dengan terpenuhinya asupan nutrisi ini membuat anak menjadi lebih sehat dengan perkembangan yang maksimal, akan tetapi jika terjadi sebaliknya dengan nutrisi anak yang kurang bisa berdampak pada pertumbuhannya yang terganggu bahkan masalah nutrisi pun bisa mengintai.

Ada berbagai dampak yang bisa diakibatkan dari kurangnya asupan nutrisi anak sehingga bagi orang tua penting untuk mengetahui apa saja yang bisa diakibatkan jika anaknya mengalami kekurangan nutrisi. Lalu apa saja yang bisa terjadi saat anak kekurangan nutrisi? Berikut ini kami bahas diantaranya.

nutrisi anak
nutrisi anak
  1. Stunting. Stunting menjadi salah satu masalah yang banyak dialami anak-anak yang kekurangan nutrisi. Mereka yang mengalami stunting dapat diketahui dari ukuran tinggi tubuh anak yang jauh lebih pendek dari usia pada umumnya. Penyebab dari stunting karena anak mengalami kekurangan nutrisi dalam waktu yang lama sehingga berpengaruh pada tinggi badannya. 
  2. Marasmus. Masalah kekurangan nutrisi lainnya pada anak juga bisa menyebabkan terjadinya marasmus. Marasmus sendiri merupakan gejala kurang gizi atau bisa juga masuk pada gizi buruk. Mereka yang mengalami juga bisa disebabkan karena kelaparan yang kronis sehingga bisa diketahui dari ciri-cirinya seperti penurunan berat badan yang merosot, perut yang cekung, kulit keriput seperti orang tua, dan biasanya cengeng.
  3. Mengalami masalah kekurangan vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral yang kurang pada anak juga bisa menyebabkan pertumbuhannya terganggu. Hal ini bisa menyebabkan perkembangan pada anak seperti pada fisik dan otak yang terganggu.
  4. Kwashiorkor. Masalah lainnya yang disebabkan dari kurangnya nutrisi anak yaitu kwashiorkor. Gejala ini ditandai dengan kekurangan gizi kronis akibat kurangnya nutrisi harian seperti protein yang rendah.  Anak yang mengalami kwashiorkor bisa terlihat dari berbagai gejala seperti kondisi rambut yang seperti jagung, perubahan pada warna kulit, adanya penurunan massa otot, bengkak pada beberapa bagian tubuh, diare, dan juga lemas.
  5. Kurus (wasting). Anak-anak yang mengalami kekurangan nutrisi bisa juga mengalami kondisi tubuh yang kurus (wasting). Berat badan yang mengalami wasting juga berada di bawah normal bahkan bisa dibilang sangat kronis. Berat badan yang dimilikinya tidak sesuai dengan tinggi badannya. Anak-anak yang mengalami washing bisa terjadi karena kurangnya gizi atau bisa juga akibat dari penyakit tertentu.
  6. Masalah gagal tumbuh. Kondisi ini sering disebut juga dengan istilah failure to thrive, yaitu suatu kondisi yang membuat perkembangan tubuh pada anak menjadi terhambat. Kondisi seperti ini sering terjadi karena adanya kekurangan pada nutrisi tubuh yang harus didapatkan anak. Kurangnya asupan nutrisi ini bisa terjadi karena berbagai selain kurang asupan nutrisi yaitu anak yang tidak mau makan, atau mengalami masalah kesehatan tertentu.
  7. Marasmik kwashiorkor. Masalah kekurangan nutrisi ini bisa terjadi karena kurangnya asupan protein dan kalori pada anak. Pada tubuh anak yang mengalami masalah ini sebanyak 60% berat tubuhnya justru merupakan penumpukan cairan atau edema. Seorang anak yang mengalami hal ini menandakan bahwa gizi anak tersebut sangat kurang bahkan bisa dikatakan sangat buruk.
  8. Masalah berat badan kurang (underweight). Hampir serupa dengan anak yang mengalami masalah kurus namun yang menjadi pembeda untuk anak underweight mengalami berat badan yang cenderung dibawah normal jika dibandingkan dengan teman seusianya. Penyebab dari berat badan yang kurang ini juga bisa diakibatkan karena penyakit infeksi yang dialami anak.